Malangbong merupakan sebuah Kecamatan yang sudah dibilang cukup berumur, bahkan mungkin lebih tua dari ibu kotanya sendiri. Merupakan salah satu ikon kota Garut karena secara geografis memang berada dikawasan perlintasan jalan provinsi arah Jakarta - Bandung menuju Tasikmalaya selanjutnya ke Jawa Tengah yang secara otomatis menjadi muka terdepan wilayah timur yang sudah seharusnya menggambarkan Kota Garut yang Indah, Tertib, Aman dan Nyaman. Malangbong sebagai Kecamatan wilayah paling timur Kabupaten Garut berbatasan dengan Kabupaten Sumedang disebelah utara dan Kabupaten Tasik disebelah selatan yang mungkin bisa disebut “segitiga emas”. Malangbong yang nota bene mempunyai wilayah terluas kedua setelah Garut kota yaitu 23 Desa dengan jumlah penduduk hak pilih kurang lebih 75 ribu jiwa.
Tapi ironisnya, bisa dilihat dilapangan harapan Malangbong menjadi “segitiga emas” itu masih hanya sekedar angan-angan yang belum terealisasi dan masih terlalu jauh untuk di perjuangkan. Saya sebagai warga Malangbong merasa mengeluh, dan bosan terhadap apa yang terjadi di Malangbong ini yang dari tahun-ketahun merasa pembangunan Kecamatan Malangbong kurang mendapat perhatian terutama pembangunan saranan terminal yang tidak memadai, puskesmas yang tidak layak, pasar yang tidak memadai, pusat pemerintahan kecamatan yang apa adanya.
Sebagai gambaran, bis-bis yang melintasi terminal Malangbong tidak bisa masuk ke terminal sehingga menaikan penumpang dan menurunkannya di lintasan jalan raya yang tentunya sering membuat kemacetan dan membuat penumpang merasa tidak nyaman karena harus tergesa-gesa. Belum lagi pangkalan ojek yang nyaris tidak ada pembatas sehingga membuat riskan keselamatan dan memperburuk keindahan wajah kota. Tingkat kecelakaan di lintasan wilayah Kecamatan Malangbong sudah sangat tinggi sehingga mengharuskan Kecamatan Malangbong mempunyai sarana kesehatan yang memadai untuk antisipasi juga sebagai sarana kesehatan masyarakat. Karena pada kenyataannya para korban kecelakaan yang harus secepatnya mendapat pertolongan ataupun warga Malangbong yang harus berobat harus dirujuk ke kota Garut, ke Tasikmalaya atau ke Bandung yang tentunya jaraknya menghabiskan waktu sekitar dua jam.
Masalah ekonomi rakyat masyarakat Malangbong tentunya bertumpu pada hasil bumi yang mayoritas adalah bertani. Hal ini mengaharuskan masyarakat Malangbong mempunyai sebuah pasar tradisional yang cukup luas menampung segala hasil bumi sehingga masyarakat Malangbong merasa sejahtera dan merata. Sebagaimana wilayah Malangbong merupakan wilayah perlintasan, saya mengharapkan Malangbong menjadi station persinggahan, peristirahatan dengan menyuguhkan hasil bumi dan jajanan buah tangan khas Malangbong dan kota Garut.
Saya berharap kepada para pemegang kepentingan dan pembuat keputusan juga pemerintah daerah Kabupaten Garut Aceng Fikry dan Dicky Candra yang baru ini memperhatikan pembangunan Kecamatan Malangbong ini atau mungkin sedikitnya untuk meninjau dan mengkaji terlebih dahulu apa yang terjadi dilapangan. Saya yakin kalau pembangunan Kecamatan Malangbong ini tidak diperhatikan akan semakin buruk tak terkendali. Dan sebaliknya, pembangunan Malangbong yang baik akan membuat wajah Kota Garut yang lebih Indah, Tertib, Aman dan Nyaman.
Jumat, 27 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar