Awal perkenalanku dengan Guano terjadi saat membaca sebuah buku berkebun terbitan luar negeri beberapa tahun lalu. Setelah akrab dengan rekan-rekan dari berbagai nurseri dan tanaman hias, kata Guano kerap kali terdengar dan bahkan sekarang telah ada di pasar pupuk dalam negeri. Lalu apakah Guano itu?
Berdasarkan sejarahnya, Guano lebih dulu dikenal di Peru sekitar tahun 1850-1880 sebagai barang perdagangan yang utama. Sedangkan kata Guano berasal dari bahasa Spanyol 'wanu' yang artinya kotoran (feces dan urine) dari jenis burung laut (contohnya Larus argentatus), kelelawar (contohnya Phyllonycteris aphylla) dan anjing laut. Sekarang, produk guano lebih didominasi dari kotoran burung laut dan kelelawar saja.
Sumber hewan lainnya yang kini mulai dirambah oleh para peternak adalah guano yang terbuat dari kotoran walet. Maraknya peternakan walet yang sangat menjanjikan itu, meningkatkan jumlah kotoran walet yang sangat potensial diolah kembali menjadi pupuk yang bernilai ekonomi cukup tinggi.
Untuk proses pembentukannya, secara alami pupuk guano ini terjadi dengan siklus sebagai berikut:
1. Kelelawar/burung pantai memakan serangga atau biji-bijian;
2. Proses pengeluaran kotoran/feces dan urine dari hewan tersebut di sekitar sarangnya; dan,
3. Kotoran tersebut dimakan kembali/diuraikan oleh kumbang atau mikroba lainnya hingga terbentuk pupuk guano organik.
Banyak manfaat
Kandungan mineral dari pupuk tersebut adalah unsur utama seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan sulfur dengan jumlah yang bervariasi. Kandungan NPK pupuk dapat berubah tergantung sumber kotoran hewan yang digunakan, jenis makanan sehari-hari si hewan, dan penambahan unsur saat proses pembuatan di pabrik.
Manfaat dari pupuk guano adalah sebagai berikut:
1. Memperbaiki dan memperkaya struktur tanah karena 40% pupuk ini mengandung material organik.
2. Terkandung bakteria dan mikrobiotik flora yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman dan sebagai fungisida alami.
3. Kandungan N - P - K yang telah cocok digolongkan sebagai pupuk. Jumlah kandungan NPK ini dapat diatur dengan cara pengaturan makanan hewan yang digunakan.
4. Sangat baik jika digunakan pada pertumbuhan rumput dengan dosis dan prosedur pemupukan yang tepat.
5. Mengontrol nematoda merugikan yang ada di dalam tanah.
6. Baik sebagai aktifator dalam pembuatan kompos.
7. Mempunyai daya kapasitas tukar kation (KTK) yang baik sehingga tanaman mudah menyerap unsur yang bermanfaat dalam pupuk.
8. Menguatkan batang dan mengoptimalkan pertumbuhan daun baru dan proses fotosintesis pada tanaman
9. Kaya akan unsur makro fosfor (P) dan nitrogen (N). Oleh karena itu jenis pupuk ini lebih dikenal sebagai pupuk organik fosfor.
10. Rendah kandungan mercury dan zat berbahaya lain.
11. Dapat digunakan pada semua jenis tanaman baik yang berada di dalam atau di luar ruangan.
12. Produk pupuk yang ramah lingkungan.
Timing yang tepat
Setiap pupuk sebaiknya digunakan pada waktu yang tepat. Guano sebaiknya digunakan pada saat menjelang masa panen, menjelang pembungaan dan pembentukan buah. Kandungan mineral pada pupuk ini akan meningkatkan kualitas hasil yang diinginkan.
Kelemahannya adalah harganya lebih mahal dibandingkan jenis pupuk organik lainnya. Selain itu, pertumbuhan kandungan biji yang terdapat pupuk yang dorman, akan tumbuh menjadi gulma setelah perlakukan pemupukan.
Penggunaan pupuk guano ini relatif sama dengan penggunaan pupuk organik lainnya. Pemberian dengan dosis yang cukup rendah, yaitu berkisar 2-3 sendok makan per tanaman dapat dilakukan sebulan sekali. Atau untuk lebih optimumnya, lihat dan lakukan sesuai dengan dosis dan cara yang tertera pada label produk.
Dari penjelasan di atas, makin terlihat bahwa semakin banyak potensi natural dari lingkungan sekitar yang perlu pengkajian lebih lanjut agar potensi yang ada dapat dimanfaatkan dengan baik. Kembali ke alam dan ramah lingkungan merupakan awal kita untuk menjaga bumi menjadi lebih baik di masa yang akan datang.
Selamat berkebun.
Penulis: M. Sintia/Arsitek Lanskap
Rabu, 28 Maret 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar